BAB
1PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Masalah
Setiap orang tua mensekolahkan anaknya menginginkan anaknya
berprestasi yang baik. Namun untuk
mencapai hal itu bukanlah suatu hal yang mudah. Karena keberhasilan belajar
sangat di pengaruhi oleh banyak faktor antara lain :Faktor internal, ialah factor yang timbul dari dalam diri anak itu
sendiri , seperti kesehatan, mental, tingkat kecerdasan, minat dan sebagainya.
Faktor eksternal ialah, factor yang dating dari luar diri anak itu sendiri, seperti
motivasi, kebersihan rumah, udara, lingkungan, keluarga, masyarakat, teman,
guru, media, sarana, dan prasarana belajar.Disamping itu, belajar juga di mainkan peran penting dalam
keberhasilan proseskegiatan pembelajaran. Dalam perspektif islam, belajar
merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar memperoleh ilmu
pengetahuan dalam rangka meningkatkan drajat kehidupan mereka. Seperti halnya
yang di jabarkan dalam Al Qur’an Surah Al Mujadalah Ayat 11 Artinya: “niscaya
allah akan meningkatkan orang-orang yang beriman di antaranya orang-orang yang
berilmu pengetahuan beberpa drajat”Pendidikan bagi
umat manusia di muka bumi ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia akan
berkembang, bahagia dan sejahtera menurut konsep dan pandangan hidup islam.Sudah di sadari
baik oleh guru, siswa, maupun orang tua bahwa dalam belajar di sekolah,
intelegensi (kemampuan intelektual) memerankan peranan yang penting, khususnya
berpengaruh kuat terhadap tinggi rendahnya pengaruh belajar siswa. Ini bermakna
semakin tinggi kemampuan intelgensi seorang siswa, maka semakin besar
peluangnya untuk berprestasi. Sebaliknya makin rendah kemapuan intelegensi
seorang siswa, maka akan semakin sempit dan kecil peluang nya untuk dapat
meraih prestasi. Meskipun perenan intelegensi sangat besar pengaruhnya dalam
meraih prestasi dan cita-cita, namun yang perlu di ingat bahwa factor-faktor
lain di antara factor-faktor tersebut adalah “Minat”.Dalam hal ini
minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan
baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan sja dapat mempengaruhi tingkah
laku seseorang, tapi uga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan
memperoleh sesuatu. Hal itu sejalan dengan yang di katakana oleh S.
Harunasution bahwa: “pelajaran akan berjalan lancer apabila ada minat.
Anak-anak malas, tidak belajar, gagal karena tidak ada minat”Dalam kegiatan
belajar, minat mempunyai peranan yang sangat penting.bila seseorang siswa tidak
mempunyai minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang di pelajari maka
sulit untuk di harapkan siswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang
baik dari belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan minat
dan perhatian besar terhadap objek yang di pelajarinya, maka hasil yang di
peroleh akan menjadi lebih baik. Seperti yang di ungkapkan oleh Usman Efendi
dan S Praja bahwa “belajar dengan minat akan lebih dari pada belajar tanpa
minat”.Dari keterangan
di atas, dapat di jelaskan bahwa siswa yang memiliki minat dalam belajar akan
terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus
menerus. Siswa yang memiliki minat maka ia akan terus tekun ketika belajar
sedangkan siswa yang tidak memiliki minat walaupun ia mau untuk belajar akan tetapi
ia tidak terus untuk tekun dalam belajar.Begitu pula
dalam proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Tinggi rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajarai Pendidikan Agama
Islam tentunya akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar yang di
perolehnya.Sehubungan
dengan masalah tersebut dalam kesempatan ini penulis bermaksud menyajikan dalam
skripsi dengan judul:“HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
SMPN 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN AJARAN 2012/2013” B.
Identifikasi Masalah
Kajian tentang minat belajar dan prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam terkait dengan aspek atau variable yang akan di teliti sebagai berikut:1.
Minat belajar
siswa terhadap mata pelajaran PAI
2.
Peran guru
dalam membangkitkan minat belajar pada mata pelajaran PAI
3.
Langkah-langkah
strategis membangkitkan minat belajar dalam mata pelajaran PAI
4.
Aspek-aspek
kompetensi yang perlu di capai dalam pembelajaran PAI
5.
Macam-macam
penilaian terhadap prestasi belajar mata pelajaran PAI
C.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah
dalam skripsi ini, melihat luasnya ruang lingkup permasalahan yang akan
di bahas dalam skripsi ini, membutuhkan
spesifikasi kajian hal-hal yang dilakukan agar pembahas lebih terfokus, penulis
membatasi permasalahan sebagai berikut:1.
Minat belajar
yang di maksud adalah arahan perhatian, perasaan senang, perasaan tertarik,
untuk mempelajari PAI timbul karena dorongan rasa ingin tahu akan apa yang
terkandung dalam mata pelajaran tersebut.
2.
Prestasi
belajar yang di maksud adalah prestasi belajar pendidikan agama islam siswa
SMPN 1 Kotabumi Lampung Utara kelas VIII Semester I, yang di buktikan nilai lapor.
D.
Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka penlis merumuskan
permasalahan sebagai berikut: apakah terdapat hubungan sexara signifikan antara
minat belajar Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar siswa SMPN 1
Kotabumi Lampung Utara? E.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis adalah suatu anggapan yang bersifat sementara dan masih
perlu di buktikan kebenaranya dalam hubunganya, dengan hal ini ada pendapat
mengatakan bahwa : hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah.
Karena sifatnya masih sementara , maka perlu di buktikanya
kebenaranya melaui data empiris yang terkumpul, kemudian pendapat lain juga
mengatakan bahwa hipotesis dapat juga di
pandang sebagai konklusi. Suatu konklusi yang sifatnya sangat sementara.Dari pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa yang di maksud
dengam hipotesis adalah anggapan yang bersifat sementara yang masih perlu
dibuktikan melalui penelitian.Untuk memudahkan jalan bagi penelitian ini, penulis mengajukan
hipotesis yang nantinya akan diujui
kebenaraya. Hipotesa tersebut adalah sebagai berikut:HO: tidak ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar siswa
kelas VIII dlam bidang study PAI.HA: ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar siswa kelas
VIII dlam bidang study PAI. F.
Tujuan
penelitian dan manfaat penelitian
1.
Tujuan
penelitian
Pada
setiap penelitian karya ilmiah temtumya telah memprediksikan sasaran dan tujuan
yang ingin di capai. Tujuan penelitian merupakan sebuah target agar data-data
itu dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi barometer dari penyusunan
karya-karya ilmiah selanjutnya.
Dari
perumusan masalah di atas , maka tujuan yang hendak di capai melalui penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMPN 1 Kotabumi
Lampung Utara.2.
Manfaat
Penelitian
Dalam
penelitian ini penulis berharap ada manfaat yang dapat di ambil oleh pihak
terkait seperti penulis sendiri, orang tua dan bagi para pendidik dlam hal ini
khususnya Guru. Dari hasil penelitian nntinya akan diketahui. Apakah hubungan
antara minat dan prestasi belajar, maka
bagi penulis sebagai calon guru dan guru harus berusaha menumbuh kembangkan
minat yang ada pada siswa. Sedangkan bagi orang tua hendaknya mengetahui dan
mengarahkan minat anaknya, dan bagi sekolah sendiri melengkapi sarana dan prasarana yang ada,
karena hal ini dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar.
BAB IILANDASAN TEORIA.
Minat Belajar
Siswa
1.
Pengertian
Minat
Untuk dapat melihat keberhasilan
proses kegiatan belajar-mengajar seluruh faktor-faktor yang berhubungan dengan
guru dan murid harus dapat diperhatikan. Mulai dari prilaku guru dalam mengajar
sampai prilaku siswa dalam belajar.Tingkah laku siswa ketika mengikuti
proses belajar mengajar dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa tersebut
terhadap mata palajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang merupakan
salah satu tanda-tanda minat. Lebih lanjut terdapat beberapa pengertbian minat
sebagai berikut.Menurut M. Alisuft Sabri “minat
adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara
terus menerus, minat ini erat kaitanya dengan perasaan senang, karena itu dapat
dikatakan minat itu terjadi karena adanya sikap senang kepada sesuatu, orang
yang berminat pada sesuatu berarti ia sikapnya senang terhadap sesuatu”.Menurut Muhibin Syah Minat adalah
“kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu”.Dari beberapa pendapat di atas dapat
di amabil sebuah kesimpulan bahwa minat akan timbul apbila mendapat rangsangan
dari luar. Dan kecendrungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat
menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif
didalamnya.Minat sangat erat hubunganya dengan
kebutuhan, minat yang timbul dan kebutuhan anak merupakan pendorong bagi
anak-anak untuk belajar.Dari penjelasan ini, apabila seorang
guru ingin berhasil dalam kegiaan belajar mengajarnya maka seoarng guru
tersebut harus dapat memberikan rangsangan yang mampu memancing minat siswa
untuk lebih tekun dan mengikuti proses belajar mengajar dengan senang.2.
Aspek-aspek minat belajar
Seperti yang telah dijelaskan di atas
bahwasanya minat dapat diartikan sebagai suatu ketertarikan terhadap suatu
objek yang kemudian mendorong individu tersebut. Minat yang diperoleh melalui
adanya suatu proses belajar dikembangkan melalui proses menilai yang kemudian
menghasilkan suatu hasil penilaian terhadap suatu individu. Hurlock mengatakan
“ minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar” lebih jauh ia
mengemukakan bahwa minat memiliki tiga aspek yaitu:a.
Aspek kognitif
Aspek yang berdasarkan konsep yang di kembangkan seseorang mengenai
bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif yang
didasarkan atas pengetahuan dan apa yang dipelajari dari lingkungan.b.
Aspek afektif
Sebuah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam
sikap terhadap kegiatan yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan
yang sangat penting dalam memotivasi tindakan seseorang.c.
Aspek
psikomotorik
Psikomotorik
dalam suatu pendidikan merupakan aspek yang berhubungan dengan tindakan atau
prilaku yang ditampilkan anak didik setelah menerima materi tertentu, artinya
mereka bertindak atau berprilaku berdasarkan pengetahuan dan perasaan,
berdasarkan pengembangan sendiri dari yang disampaikan pendidik.Berdasarkan
urarian tersebut, maka minat mata pelajaran PAI yang dimiliki seseorang
bukanlah bawaan sejak lahir, akan tetapi melalui proses pembelajaran secara
kognitif, afektif yang menghasilkan sikap positif dan dapat menimbulkan minat.3.
Indikator minat
belajar
Secara bahasa
indicator adalah alat pemantau sesuatu yang dapat memberikan keterangan.
Bila dikaitkan dengan minat siswa dalam belajar, maka indicator adalah sebagai
alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk kearah minat.
4.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi minat belajar
Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang
mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam
mata pelajaran IPA-biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan
dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar
diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa).
Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa
dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian
ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode
mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya,
pengaruh dari masing-masing faktor tersebut minat belajar IPA-Biologi siswa
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor Kurikulum
Arah
pengembangan pengajaran mata pelajaran IPA-Biologi pada masa mendatang tidak
dapat terlepas dari tujuan dan fungsi kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu
kurikulum 1994. Pada Kurikulum 1994 terdapat beberapa fungsi pelajaran
IPA-Biologi khususnya di tingkat Sekolah Dasar, adalah :
1. Membantu siswa memahami
konsep-konsep IPA-Biologi.
2. Membantu mengembangkan sikap ilmiah
dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
3. Membantu menggunakan dan
mengembangkan keterampilan proses dalam mempelajari konsep-konsep IPA-Biologi.
4. Membantu siswa dalam menerapkan
konsep-konsep IPA-Biologi yang dibantu ilmu dasar lainnya dan dikembangkan
dalam teknologi.
5. Membantu siswa memahami keteraturan
kehidupan makhluk hidup sehingga menimbulkan rasa kagum dan cinta kepada Allah
Yang Maha Kuasa.
6. Membantu persiapan siswa untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
7. Meningkatkan kesadaran siswa akan
pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Siswa
adalah sekelompok manusia yang akan diajar, dibimbing, dan dibina menuju
pencapaian tujuan belajar yang ditentukan. Siswa juga mempunyai peranan dalam
proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terjadi
interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa yang satu dengan siswa yang
lainnya, yaitu terjadinya saling tukar informasi dan pengalaman mengarah kepada
interaksi proses belajar mengajar yang optimal (Ali, 1993).
Proses
belajar mengajar menurut konsep ini, siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar
yang memilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan agar
memperoleh prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini, fungsi guru dalam
proses belajar mengajar seperti diungkapkan oleh Sardiman (1992) adalah :
1. Mencari perangsang atau motivasi
agar siswa mau melakukan satu tujuan tertentu.
2. Mengarahkan seluruh kegiatan belajar
kepada suatu tujuan tertentu
3. Memberi dorongan agar siswa mau
melakukan seluruh kegiatan yang mampu dilakukan untuk mencapai tujuan.
c. Faktor Metode Mengajar
Mengajar
atau mentransfer ilmu dari guru kepada siswa memerlukan suatu teknik atau
metode tertentu. Metode tersebut dengan istilah metode mengajar. Dalam dunia
pendidikan telah dikenal berbagai metode mengajar yang dapat digunakan .
Di sekolah
atau lembaga pendidikan tertentu terdapat banyak mata pelajaran dan tiap mata
pelajaran mempunyai tujuan-tujuan tersendiri. Untuk mencari tujuan tersebut
setiap guru harus memilih metode mengajar yang manakah yang paling tepat untuk
mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan diajarkannya. Hal tersebut
disebabkan karena tidak semua pokok bahasan cocok untuk diterapkan satu mata
pelajaran atau pokok bahasan. Oleh karena itu, guru yang mampu menggunakan
berbagai metode pengajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar akan
dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa (Roestiyah, 1993).
d. Faktor Guru
Guru
merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini
tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk
menjadi seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi seorang guru
yang profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan dan mengajar
dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dikembangkan melalui masa
pendidikan tertentu.
Guru
merupakan unsur penting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu
peranan dan kedudukan guru dalam meningkatkan mutu dan kualitas anak didik
perlu diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status guru bukan hanya sebatas
pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab
terhadap disiplin ilmu yang diembannya. Dalam pendidikan itu, guru mempunyai
tiga tugas pokok yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1) Tugas professional
Tugas
profesional ialah tugas yang berhubungan dengan
profesinya. Tugas profesional ini meliputi tugas mendidik, mengajar, dan
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan.
2) Tugas manusiawi
Tugas
manusiawi adalah tugas sebagai manusia. Dalam hal ini baik guru mata pelajaran
IPA-Biologi maupun guru mata pelajaran lainnya bertugas mewujudkan dirinya
untuk merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Guru di sekolah harus
dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik
simpatik sehingga ia menjadi idola siswa. Di samping itu transformasi diri
terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat perlu dibiasakan, sehingga
setiap lapisan masyarakat dapat mengerti bila menghadapi guru.
3) Tugas kemasyarakatan
Tugas
kemasyarakatan ialah guru sebagai anggota masyarakat dan warga negara
seharusnya berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak kemampuan.
Bahkan keberadaan guru merupakan faktor penentu yang tidak mungkin dapat
digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu
terlebih-lebih pada masa kini.
Di samping
ketiga tugas pokok tersebut diatas, menurut Muhtar (1992), guru juga berperan
sebagai :
Kemampuan
dan potensi yang dimiliki siswa tidak mungkin dapat berkembang dengan baik
apabila tidak mendapat rangsangan dari lingkungannya. Dalam suasana sekolah,
guru diharapkan dengan siswa secara individual telah mempunyai kemampuan dan
potensi itu. Dengan kata lain mempunyai peranan sebagai fasilitator dalam mengantarkan
siswa ke arah hasil pendidikan yang tinggi mutunya.
b)
Agen
pembaharuan
Kehidupan manusia merupakan
serangkaian perubahan-perubahan yang nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada era globalisasi ini mengalami kepesatan yang melangit. Dalam hal
ini, guru dituntut untuk tanggap terhadap perubahan dan dituntut untuk bertugas
sebagai agen pembaharuan dan mampu menularkan kreatifitas dan kesiapan mental
siswa.
c) Pengelola kegiatan
proses belajar mengajar
Guru dalam
hal ini bertugas mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu dalam menyajikan materi pelajarannya. Guru
berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar mengajar.
d) Pengganti orang tua di sekolah
Guru dalam
hal ini harus dapat menggantikan orang tua siswa apabila siswa sedang berada di
sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengganti orang tua, guru-guru
harus mampu menghayati hubungan kasih sayang seorang bapak atau seorang ibu
terhadap anaknya. Oleh karena itu, guru mampu mengenal suasana siswa di rumah
atau dalam keluarganya.
e. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana dan
prasarana sangat menunjang keberhasilan pengajaran misalnya fasilitas gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, alat peraga dan lain-lain.
B.
Hakekat Prestasi
Belajar
1.
Pengertian
belajar
Menurut
kamus bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman. Berikut menurut beberapa pendapat ahli tentang pengertian belajar:
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
Robert M.
Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning is
change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and
which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan
yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus,
bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa
belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan
keduanya saling berinteraksi.
Drs.
Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah
lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu. Adanya kemampuan baru
atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif). Perubahan itu
tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan. Perubahan
itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi
akibat interaksi dengan lingkungan. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh
pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh
obat-obatan.
Pembelajaran
adalah kegiatan yang dirancang untuk mendukung proses belajar yang ditandai
dengan adanya perubahan perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.
Pengertian
prestasi belajar
Prestasi
bisa juga disebut hasil yang telah diraih, jadi prestasi belajar juga merupakan
hasil belajar. Menurut Anni (2005:4) prestasi belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Apabila
pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka peubahan perilaku yang
diperoleh adalah berupa penguasaan. Hasil belajar dapat diketahui melalui
evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang
dipelajari sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pendapat senada tentang hasil
belajar seperti dikemukakan oleh Hamalik (2005), hasil belajar akan tampak
perubahan aspek dan tingkah laku manusia, aspek-aspek tersebut yakni
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,
hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. Dari pendapat di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dari stimulan pada
lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan melalui pembelajaran. Bentuk
konkrit prestasi belajar tersebut dapat dilihat dari hasil yang berupa nilai
akademik.
3.
Faktor- faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar
Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang
terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi.
Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu
faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal
(faktor yang berasal dari dalam diri siswa).
Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan
kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri
siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana.
BAB III
A.
Jenis penelitian
Penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif ysitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau
status fenomena, untuk ,memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa
penelitian:
1.
Penelitian
kepustakaan (library research) yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara ,mengumpulkan, membaca, dan menganalisa
buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas di dalam skripsi ini.
2.
Lapangan (field research) yaitu penelitian untuk
memperoleh data-data lapangan.
B.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi yang dimaksud
dengan populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dlam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kotabumi Lampung utara
yang berjumlah 378 siswa.
2.
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi
sumber data dalam penelitian ini. Lebih jauh dikatakan bahwa populasi adalah
pemilihan wakil dari seluruh obyek penelitian. Oleh sebab itu penulis hendak
menggunakan teknik purposive sampling. Yang lebih mengutamakan tujuan
penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
C.
Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.
Obsarvasi
yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke obyek penelitian
dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki, teknik ini dilakukan
dengan tujuan memperoleh data tentang kondisi obyektif sebagai berikut:
a.
Siswa (sebagai
obyek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa
b.
Guru (sebagai
pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidik dan jabatan
serta guru bidang study.
c.
Sarana dan
prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi
d.
Struktur
organisasi
2.
Wawancara
Wawancara merupaka Tanya jawab secara langsung terhadap seseorang yang
kita butuhkan informasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas
terpimpin, yaitu suatu proses Tanya jawab dimana dalam mengemukakan pertanyaan
dilakukan seara bebas.
Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan kepala
sekolah untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian dan dialog
dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam unuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan islam yang dihadapi.
3.
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah merupakan sekumpulan data yang tertulis
seperti yang dikatakan oleh suharsini arikunto, “dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah dan sebagainya”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis
menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data berupa:
a.
Sejarah singkat
berdirinya SMP N 1 Kotabumi Lampung Utara
b.
Jumlah guru
atrau tenaga pengajar
c.
Jumlah siswa
d.
Sarana dan
prasarana
e.
Data nilai
raport semester 1 tahun pelajaran 2012-2013
4.
Angket
Angket
yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah
siswa-siswa kelas VIII semester 2 yang berjumlah 42 serponden mengenai masalah
yang diteliti. Dengan teknik tersebut, penulis menyiapkan pertanyaan sejumlah
20 item pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada 42 siswa yang menjadi
responden guna memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket yang
akan disebarkan untuk variabel minat dalah sebagai berikut.
TABEL 01
KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL MINAT
No
|
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
No Item
|
Jumlah Item
|
1.
|
Minat belajar pendidikan agama islam
|
·
Perasaan
senang
·
Perhatian
dalam belajar
·
Ketertarikan
pada materi dan guru
·
Kesadaran
akan adanya manfaat pelajaran PAI
|
·
Menerima
pelajaran dengan senang
·
Terus menerus
belajar
·
Tidak
terpaksa dengan belajar
·
Tidak merasa
bosan
·
Memberikan
perhatian lebih
·
Mau
berkonsentrasi
·
Mengikuti
penjelasan guru
·
Mengerjakan
tugas dari guru
·
Isi pelajaran
menantang untuk dipelajari
·
Pelajaran
berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang
·
Pelajaran
berisi sesuai dengan kebutuhan siswa
·
Materi
pelajaran pendidikan agama islam kurang menarik
·
Penjelasan
guru mudah dipahami
·
Bisa mengambil
pelajaran pendidikan agma islam pristiwa masa lalu
·
Tahu akan
adanya contoh-contoh keteladanan pembelajaran PAI
·
Membuang-buang
waktu
|
1
2
3,4
5
6
7
8
9,10,11, 12
13
14
15
16,17,
18
19,20, 21
22,23
24
25
|
1
1
2
1
1
1
1
4
1
1
1
3
3
2
1
1
|
2.
|
Prestasi belajar siswa
|
·
Nilai raport
|
·
Dokumentasi
data nilai raport kelas VIII semester II
tahun 2012-2013
|
1
|
1
|
D.
Tehnik Pengelolaan Data
Dalam pengelolaan data
penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1.
Editing, yaitu
memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2.
Skorsing, yaitu
memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
|
Skor
|
Positif
|
Negatif
|
Sangat Setuju
|
4
|
1
|
Setuju
|
3
|
2
|
Tidak Setuju
|
2
|
3
|
Sangat Tidak Setuju
|
1
|
4
|
3.
Tabulating,
yaitu menstabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam tabel-tabel
yang telah disediakan.
4.
Klasifikasi
adalah mengadakan penggolongan dalam bentuk pola-pola kedudukan , kualitas
untuk dapat menyimpulkan suatu gerak hubungan antaranfenomena yang satu dengan
yang lain.
5.
Interpretasi
adalah meninjau data dan bahan-bahan dalam konteks yang lebih luas dan
memberikan penafsiran terhadap gejala-gejala tersembunyi dibelakang data yang
tertulis, serta dihubungkan dengan teori-teori dan ketentuan pelaksanaan yang
sudah ada.
Kemudian dari fakta-fakta yang harus konkrit ditarik generalisasi yang
mempunyai sifat umum dengan demikian dapat disi mpulkan bahwaanalisi induktif
ini adalah cara penganalisisan secara umum.
E.
Teknik Analisis data
1.
Untuk menganalisa data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis
menggunakan rumus presentase sebagai berikut:
Keterangan:
P
= Presentase
F
= Frekuensi jawaban Responden
N
= Jumlah Responden
2. Teknik
analisis korelasi adalah teknik statistik mengenai hubungan antara dua
variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah rumus
“product Moment”
Rxy
=
Keterangan:
R xy : Angka Indeks Korelasi “R” Produck
Moment
N : Number of cases
∑ XY : jumlah hasil
perkalian antara skor x dan y
∑ X : jumlah
keseluruhan skor x
∑ Y : jumlah
keseluruhan skor y
4.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi minat belajar
Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang
mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam
mata pelajaran IPA-biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan
dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar
diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa).Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa
dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian
ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode
mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya,
pengaruh dari masing-masing faktor tersebut minat belajar IPA-Biologi siswa
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor Kurikulum
Arah
pengembangan pengajaran mata pelajaran IPA-Biologi pada masa mendatang tidak
dapat terlepas dari tujuan dan fungsi kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu
kurikulum 1994. Pada Kurikulum 1994 terdapat beberapa fungsi pelajaran
IPA-Biologi khususnya di tingkat Sekolah Dasar, adalah :1. Membantu siswa memahami
konsep-konsep IPA-Biologi.
2. Membantu mengembangkan sikap ilmiah
dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
3. Membantu menggunakan dan
mengembangkan keterampilan proses dalam mempelajari konsep-konsep IPA-Biologi.
4. Membantu siswa dalam menerapkan
konsep-konsep IPA-Biologi yang dibantu ilmu dasar lainnya dan dikembangkan
dalam teknologi.
5. Membantu siswa memahami keteraturan
kehidupan makhluk hidup sehingga menimbulkan rasa kagum dan cinta kepada Allah
Yang Maha Kuasa.
6. Membantu persiapan siswa untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
7. Meningkatkan kesadaran siswa akan
pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
b. Faktor dari dalam Diri SiswaSiswa
adalah sekelompok manusia yang akan diajar, dibimbing, dan dibina menuju
pencapaian tujuan belajar yang ditentukan. Siswa juga mempunyai peranan dalam
proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terjadi
interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa yang satu dengan siswa yang
lainnya, yaitu terjadinya saling tukar informasi dan pengalaman mengarah kepada
interaksi proses belajar mengajar yang optimal (Ali, 1993).Proses
belajar mengajar menurut konsep ini, siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar
yang memilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan agar
memperoleh prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini, fungsi guru dalam
proses belajar mengajar seperti diungkapkan oleh Sardiman (1992) adalah :1. Mencari perangsang atau motivasi
agar siswa mau melakukan satu tujuan tertentu.
2. Mengarahkan seluruh kegiatan belajar
kepada suatu tujuan tertentu
3. Memberi dorongan agar siswa mau
melakukan seluruh kegiatan yang mampu dilakukan untuk mencapai tujuan.
c. Faktor Metode Mengajar
Mengajar
atau mentransfer ilmu dari guru kepada siswa memerlukan suatu teknik atau
metode tertentu. Metode tersebut dengan istilah metode mengajar. Dalam dunia
pendidikan telah dikenal berbagai metode mengajar yang dapat digunakan .Di sekolah
atau lembaga pendidikan tertentu terdapat banyak mata pelajaran dan tiap mata
pelajaran mempunyai tujuan-tujuan tersendiri. Untuk mencari tujuan tersebut
setiap guru harus memilih metode mengajar yang manakah yang paling tepat untuk
mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan diajarkannya. Hal tersebut
disebabkan karena tidak semua pokok bahasan cocok untuk diterapkan satu mata
pelajaran atau pokok bahasan. Oleh karena itu, guru yang mampu menggunakan
berbagai metode pengajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar akan
dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa (Roestiyah, 1993).d. Faktor Guru
Guru
merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini
tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk
menjadi seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi seorang guru
yang profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan dan mengajar
dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dikembangkan melalui masa
pendidikan tertentu.Guru
merupakan unsur penting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu
peranan dan kedudukan guru dalam meningkatkan mutu dan kualitas anak didik
perlu diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status guru bukan hanya sebatas
pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab
terhadap disiplin ilmu yang diembannya. Dalam pendidikan itu, guru mempunyai
tiga tugas pokok yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:1) Tugas professional
Tugas
profesional ialah tugas yang berhubungan dengan
profesinya. Tugas profesional ini meliputi tugas mendidik, mengajar, dan
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan.2) Tugas manusiawi
Tugas
manusiawi adalah tugas sebagai manusia. Dalam hal ini baik guru mata pelajaran
IPA-Biologi maupun guru mata pelajaran lainnya bertugas mewujudkan dirinya
untuk merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Guru di sekolah harus
dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik
simpatik sehingga ia menjadi idola siswa. Di samping itu transformasi diri
terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat perlu dibiasakan, sehingga
setiap lapisan masyarakat dapat mengerti bila menghadapi guru.3) Tugas kemasyarakatan
Tugas
kemasyarakatan ialah guru sebagai anggota masyarakat dan warga negara
seharusnya berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak kemampuan.
Bahkan keberadaan guru merupakan faktor penentu yang tidak mungkin dapat
digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu
terlebih-lebih pada masa kini.Di samping
ketiga tugas pokok tersebut diatas, menurut Muhtar (1992), guru juga berperan
sebagai :a)
Fasilitator perkembangan siswaKemampuan
dan potensi yang dimiliki siswa tidak mungkin dapat berkembang dengan baik
apabila tidak mendapat rangsangan dari lingkungannya. Dalam suasana sekolah,
guru diharapkan dengan siswa secara individual telah mempunyai kemampuan dan
potensi itu. Dengan kata lain mempunyai peranan sebagai fasilitator dalam mengantarkan
siswa ke arah hasil pendidikan yang tinggi mutunya.b)
Agen
pembaharuan
Kehidupan manusia merupakan
serangkaian perubahan-perubahan yang nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada era globalisasi ini mengalami kepesatan yang melangit. Dalam hal
ini, guru dituntut untuk tanggap terhadap perubahan dan dituntut untuk bertugas
sebagai agen pembaharuan dan mampu menularkan kreatifitas dan kesiapan mental
siswa.c) Pengelola kegiatan
proses belajar mengajarGuru dalam
hal ini bertugas mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu dalam menyajikan materi pelajarannya. Guru
berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar mengajar.
d) Pengganti orang tua di sekolahGuru dalam
hal ini harus dapat menggantikan orang tua siswa apabila siswa sedang berada di
sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengganti orang tua, guru-guru
harus mampu menghayati hubungan kasih sayang seorang bapak atau seorang ibu
terhadap anaknya. Oleh karena itu, guru mampu mengenal suasana siswa di rumah
atau dalam keluarganya.e. Faktor Sarana dan PrasaranaSarana dan
prasarana sangat menunjang keberhasilan pengajaran misalnya fasilitas gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, alat peraga dan lain-lain.B.
Hakekat Prestasi
Belajar
1.
Pengertian
belajar
Menurut
kamus bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman. Berikut menurut beberapa pendapat ahli tentang pengertian belajar:Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.Robert M.
Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning is
change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and
which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan
yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus,
bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa
belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan
keduanya saling berinteraksi.Drs.
Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.Belajar
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah
lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu. Adanya kemampuan baru
atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif). Perubahan itu
tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan. Perubahan
itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi
akibat interaksi dengan lingkungan. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh
pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh
obat-obatan.Pembelajaran
adalah kegiatan yang dirancang untuk mendukung proses belajar yang ditandai
dengan adanya perubahan perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2.
Pengertian
prestasi belajar
Prestasi
bisa juga disebut hasil yang telah diraih, jadi prestasi belajar juga merupakan
hasil belajar. Menurut Anni (2005:4) prestasi belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Apabila
pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka peubahan perilaku yang
diperoleh adalah berupa penguasaan. Hasil belajar dapat diketahui melalui
evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang
dipelajari sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pendapat senada tentang hasil
belajar seperti dikemukakan oleh Hamalik (2005), hasil belajar akan tampak
perubahan aspek dan tingkah laku manusia, aspek-aspek tersebut yakni
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,
hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. Dari pendapat di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dari stimulan pada
lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan melalui pembelajaran. Bentuk
konkrit prestasi belajar tersebut dapat dilihat dari hasil yang berupa nilai
akademik.
3.
Faktor- faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar
Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang
terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi.
Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu
faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal
(faktor yang berasal dari dalam diri siswa).
Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan
kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri
siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana.
BAB III
A.
Jenis penelitian
Penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif ysitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau
status fenomena, untuk ,memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa
penelitian:
1.
Penelitian
kepustakaan (library research) yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara ,mengumpulkan, membaca, dan menganalisa
buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas di dalam skripsi ini.
2.
Lapangan (field research) yaitu penelitian untuk
memperoleh data-data lapangan.
B.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi yang dimaksud
dengan populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dlam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kotabumi Lampung utara
yang berjumlah 378 siswa.
2.
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi
sumber data dalam penelitian ini. Lebih jauh dikatakan bahwa populasi adalah
pemilihan wakil dari seluruh obyek penelitian. Oleh sebab itu penulis hendak
menggunakan teknik purposive sampling. Yang lebih mengutamakan tujuan
penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
C.
Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.
Obsarvasi
yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke obyek penelitian
dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki, teknik ini dilakukan
dengan tujuan memperoleh data tentang kondisi obyektif sebagai berikut:
a.
Siswa (sebagai
obyek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa
b.
Guru (sebagai
pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidik dan jabatan
serta guru bidang study.
c.
Sarana dan
prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi
d.
Struktur
organisasi
2.
Wawancara
Wawancara merupaka Tanya jawab secara langsung terhadap seseorang yang
kita butuhkan informasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas
terpimpin, yaitu suatu proses Tanya jawab dimana dalam mengemukakan pertanyaan
dilakukan seara bebas.
Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan kepala
sekolah untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian dan dialog
dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam unuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan islam yang dihadapi.
3.
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah merupakan sekumpulan data yang tertulis
seperti yang dikatakan oleh suharsini arikunto, “dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah dan sebagainya”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis
menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data berupa:
a.
Sejarah singkat
berdirinya SMP N 1 Kotabumi Lampung Utara
b.
Jumlah guru
atrau tenaga pengajar
c.
Jumlah siswa
d.
Sarana dan
prasarana
e.
Data nilai
raport semester 1 tahun pelajaran 2012-2013
4.
Angket
Angket
yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah
siswa-siswa kelas VIII semester 2 yang berjumlah 42 serponden mengenai masalah
yang diteliti. Dengan teknik tersebut, penulis menyiapkan pertanyaan sejumlah
20 item pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada 42 siswa yang menjadi
responden guna memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket yang
akan disebarkan untuk variabel minat dalah sebagai berikut.
TABEL 01
KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL MINAT
No
|
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
No Item
|
Jumlah Item
|
1.
|
Minat belajar pendidikan agama islam
|
·
Perasaan
senang
·
Perhatian
dalam belajar
·
Ketertarikan
pada materi dan guru
·
Kesadaran
akan adanya manfaat pelajaran PAI
|
·
Menerima
pelajaran dengan senang
·
Terus menerus
belajar
·
Tidak
terpaksa dengan belajar
·
Tidak merasa
bosan
·
Memberikan
perhatian lebih
·
Mau
berkonsentrasi
·
Mengikuti
penjelasan guru
·
Mengerjakan
tugas dari guru
·
Isi pelajaran
menantang untuk dipelajari
·
Pelajaran
berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang
·
Pelajaran
berisi sesuai dengan kebutuhan siswa
·
Materi
pelajaran pendidikan agama islam kurang menarik
·
Penjelasan
guru mudah dipahami
·
Bisa mengambil
pelajaran pendidikan agma islam pristiwa masa lalu
·
Tahu akan
adanya contoh-contoh keteladanan pembelajaran PAI
·
Membuang-buang
waktu
|
1
2
3,4
5
6
7
8
9,10,11, 12
13
14
15
16,17,
18
19,20, 21
22,23
24
25
|
1
1
2
1
1
1
1
4
1
1
1
3
3
2
1
1
|
2.
|
Prestasi belajar siswa
|
·
Nilai raport
|
·
Dokumentasi
data nilai raport kelas VIII semester II
tahun 2012-2013
|
1
|
1
|
D.
Tehnik Pengelolaan Data
Dalam pengelolaan data
penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1.
Editing, yaitu
memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2.
Skorsing, yaitu
memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
|
Skor
|
Positif
|
Negatif
|
Sangat Setuju
|
4
|
1
|
Setuju
|
3
|
2
|
Tidak Setuju
|
2
|
3
|
Sangat Tidak Setuju
|
1
|
4
|
3.
Tabulating,
yaitu menstabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam tabel-tabel
yang telah disediakan.
4.
Klasifikasi
adalah mengadakan penggolongan dalam bentuk pola-pola kedudukan , kualitas
untuk dapat menyimpulkan suatu gerak hubungan antaranfenomena yang satu dengan
yang lain.
5.
Interpretasi
adalah meninjau data dan bahan-bahan dalam konteks yang lebih luas dan
memberikan penafsiran terhadap gejala-gejala tersembunyi dibelakang data yang
tertulis, serta dihubungkan dengan teori-teori dan ketentuan pelaksanaan yang
sudah ada.
Kemudian dari fakta-fakta yang harus konkrit ditarik generalisasi yang
mempunyai sifat umum dengan demikian dapat disi mpulkan bahwaanalisi induktif
ini adalah cara penganalisisan secara umum.
E.
Teknik Analisis data
1.
Untuk menganalisa data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis
menggunakan rumus presentase sebagai berikut:
Keterangan:
P
= Presentase
F
= Frekuensi jawaban Responden
N
= Jumlah Responden
2. Teknik
analisis korelasi adalah teknik statistik mengenai hubungan antara dua
variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah rumus
“product Moment”
Rxy
=
Keterangan:
R xy : Angka Indeks Korelasi “R” Produck
Moment
N : Number of cases
∑ XY : jumlah hasil
perkalian antara skor x dan y
∑ X : jumlah
keseluruhan skor x
∑ Y : jumlah
keseluruhan skor y
3.
Faktor- faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar
Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang
terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi.
Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu
faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal
(faktor yang berasal dari dalam diri siswa).Faktor
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan
kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri
siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana.
BAB III
A.
Jenis penelitian
Penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif ysitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau
status fenomena, untuk ,memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa
penelitian:
1.
Penelitian
kepustakaan (library research) yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara ,mengumpulkan, membaca, dan menganalisa
buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas di dalam skripsi ini.
2.
Lapangan (field research) yaitu penelitian untuk
memperoleh data-data lapangan.
B.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi yang dimaksud
dengan populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dlam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kotabumi Lampung utara
yang berjumlah 378 siswa.
2.
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi
sumber data dalam penelitian ini. Lebih jauh dikatakan bahwa populasi adalah
pemilihan wakil dari seluruh obyek penelitian. Oleh sebab itu penulis hendak
menggunakan teknik purposive sampling. Yang lebih mengutamakan tujuan
penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
C.
Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.
Obsarvasi
yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke obyek penelitian
dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki, teknik ini dilakukan
dengan tujuan memperoleh data tentang kondisi obyektif sebagai berikut:
a.
Siswa (sebagai
obyek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa
b.
Guru (sebagai
pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidik dan jabatan
serta guru bidang study.
c.
Sarana dan
prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi
d.
Struktur
organisasi
2.
Wawancara
Wawancara merupaka Tanya jawab secara langsung terhadap seseorang yang
kita butuhkan informasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas
terpimpin, yaitu suatu proses Tanya jawab dimana dalam mengemukakan pertanyaan
dilakukan seara bebas.
Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan kepala
sekolah untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian dan dialog
dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam unuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan islam yang dihadapi.
3.
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah merupakan sekumpulan data yang tertulis
seperti yang dikatakan oleh suharsini arikunto, “dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah dan sebagainya”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis
menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data berupa:
a.
Sejarah singkat
berdirinya SMP N 1 Kotabumi Lampung Utara
b.
Jumlah guru
atrau tenaga pengajar
c.
Jumlah siswa
d.
Sarana dan
prasarana
e.
Data nilai
raport semester 1 tahun pelajaran 2012-2013
4.
Angket
Angket
yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah
siswa-siswa kelas VIII semester 2 yang berjumlah 42 serponden mengenai masalah
yang diteliti. Dengan teknik tersebut, penulis menyiapkan pertanyaan sejumlah
20 item pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada 42 siswa yang menjadi
responden guna memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket yang
akan disebarkan untuk variabel minat dalah sebagai berikut.
TABEL 01
KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL MINAT
No
|
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
No Item
|
Jumlah Item
|
1.
|
Minat belajar pendidikan agama islam
|
·
Perasaan
senang
·
Perhatian
dalam belajar
·
Ketertarikan
pada materi dan guru
·
Kesadaran
akan adanya manfaat pelajaran PAI
|
·
Menerima
pelajaran dengan senang
·
Terus menerus
belajar
·
Tidak
terpaksa dengan belajar
·
Tidak merasa
bosan
·
Memberikan
perhatian lebih
·
Mau
berkonsentrasi
·
Mengikuti
penjelasan guru
·
Mengerjakan
tugas dari guru
·
Isi pelajaran
menantang untuk dipelajari
·
Pelajaran
berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang
·
Pelajaran
berisi sesuai dengan kebutuhan siswa
·
Materi
pelajaran pendidikan agama islam kurang menarik
·
Penjelasan
guru mudah dipahami
·
Bisa mengambil
pelajaran pendidikan agma islam pristiwa masa lalu
·
Tahu akan
adanya contoh-contoh keteladanan pembelajaran PAI
·
Membuang-buang
waktu
|
1
2
3,4
5
6
7
8
9,10,11, 12
13
14
15
16,17,
18
19,20, 21
22,23
24
25
|
1
1
2
1
1
1
1
4
1
1
1
3
3
2
1
1
|
2.
|
Prestasi belajar siswa
|
·
Nilai raport
|
·
Dokumentasi
data nilai raport kelas VIII semester II
tahun 2012-2013
|
1
|
1
|
D.
Tehnik Pengelolaan Data
Dalam pengelolaan data
penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1.
Editing, yaitu
memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2.
Skorsing, yaitu
memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
|
Skor
|
Positif
|
Negatif
|
Sangat Setuju
|
4
|
1
|
Setuju
|
3
|
2
|
Tidak Setuju
|
2
|
3
|
Sangat Tidak Setuju
|
1
|
4
|
3.
Tabulating,
yaitu menstabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam tabel-tabel
yang telah disediakan.
4.
Klasifikasi
adalah mengadakan penggolongan dalam bentuk pola-pola kedudukan , kualitas
untuk dapat menyimpulkan suatu gerak hubungan antaranfenomena yang satu dengan
yang lain.
5.
Interpretasi
adalah meninjau data dan bahan-bahan dalam konteks yang lebih luas dan
memberikan penafsiran terhadap gejala-gejala tersembunyi dibelakang data yang
tertulis, serta dihubungkan dengan teori-teori dan ketentuan pelaksanaan yang
sudah ada.
Kemudian dari fakta-fakta yang harus konkrit ditarik generalisasi yang
mempunyai sifat umum dengan demikian dapat disi mpulkan bahwaanalisi induktif
ini adalah cara penganalisisan secara umum.
E.
Teknik Analisis data
1.
Untuk menganalisa data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis
menggunakan rumus presentase sebagai berikut:
Keterangan:
P
= Presentase
F
= Frekuensi jawaban Responden
N
= Jumlah Responden
2. Teknik
analisis korelasi adalah teknik statistik mengenai hubungan antara dua
variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah rumus
“product Moment”
Rxy
=
Keterangan:
R xy : Angka Indeks Korelasi “R” Produck
Moment
N : Number of cases
∑ XY : jumlah hasil
perkalian antara skor x dan y
∑ X : jumlah
keseluruhan skor x
∑ Y : jumlah
keseluruhan skor y
BAB IIIA.
Jenis penelitian
Penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif ysitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau
status fenomena, untuk ,memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa
penelitian:
1.
Penelitian
kepustakaan (library research) yaitu
penelitian yang dilakukan dengan cara ,mengumpulkan, membaca, dan menganalisa
buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas di dalam skripsi ini.
2.
Lapangan (field research) yaitu penelitian untuk
memperoleh data-data lapangan.
B.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi yang dimaksud
dengan populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dlam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kotabumi Lampung utara
yang berjumlah 378 siswa.
2.
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi
sumber data dalam penelitian ini. Lebih jauh dikatakan bahwa populasi adalah
pemilihan wakil dari seluruh obyek penelitian. Oleh sebab itu penulis hendak
menggunakan teknik purposive sampling. Yang lebih mengutamakan tujuan
penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
C.
Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.
Obsarvasi
yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke obyek penelitian
dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki, teknik ini dilakukan
dengan tujuan memperoleh data tentang kondisi obyektif sebagai berikut:a.
Siswa (sebagai
obyek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa
b.
Guru (sebagai
pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidik dan jabatan
serta guru bidang study.
c.
Sarana dan
prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi
d.
Struktur
organisasi
2.
WawancaraWawancara merupaka Tanya jawab secara langsung terhadap seseorang yang
kita butuhkan informasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas
terpimpin, yaitu suatu proses Tanya jawab dimana dalam mengemukakan pertanyaan
dilakukan seara bebas.Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan kepala
sekolah untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian dan dialog
dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam unuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan islam yang dihadapi.3.
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah merupakan sekumpulan data yang tertulis
seperti yang dikatakan oleh suharsini arikunto, “dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah dan sebagainya”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis
menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data berupa:a.
Sejarah singkat
berdirinya SMP N 1 Kotabumi Lampung Utara
b.
Jumlah guru
atrau tenaga pengajar
c.
Jumlah siswa
d.
Sarana dan
prasarana
e.
Data nilai
raport semester 1 tahun pelajaran 2012-2013
4.
Angket
Angket
yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah
siswa-siswa kelas VIII semester 2 yang berjumlah 42 serponden mengenai masalah
yang diteliti. Dengan teknik tersebut, penulis menyiapkan pertanyaan sejumlah
20 item pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada 42 siswa yang menjadi
responden guna memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket yang
akan disebarkan untuk variabel minat dalah sebagai berikut.TABEL 01KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL MINAT
No
|
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
No Item
|
Jumlah Item
|
1.
|
Minat belajar pendidikan agama islam
|
·
Perasaan
senang
·
Perhatian
dalam belajar
·
Ketertarikan
pada materi dan guru
·
Kesadaran
akan adanya manfaat pelajaran PAI
|
·
Menerima
pelajaran dengan senang
·
Terus menerus
belajar
·
Tidak
terpaksa dengan belajar
·
Tidak merasa
bosan
·
Memberikan
perhatian lebih
·
Mau
berkonsentrasi
·
Mengikuti
penjelasan guru
·
Mengerjakan
tugas dari guru
·
Isi pelajaran
menantang untuk dipelajari
·
Pelajaran
berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang
·
Pelajaran
berisi sesuai dengan kebutuhan siswa
·
Materi
pelajaran pendidikan agama islam kurang menarik
·
Penjelasan
guru mudah dipahami
·
Bisa mengambil
pelajaran pendidikan agma islam pristiwa masa lalu
·
Tahu akan
adanya contoh-contoh keteladanan pembelajaran PAI
·
Membuang-buang
waktu
|
1
2
3,4
5
6
7
8
9,10,11, 12
13
14
15
16,17,
18
19,20, 21
22,23
24
25
|
1
1
2
1
1
1
1
4
1
1
1
3
3
2
1
1
|
2.
|
Prestasi belajar siswa
|
·
Nilai raport
|
·
Dokumentasi
data nilai raport kelas VIII semester II
tahun 2012-2013
|
1
|
1
|
D.
Tehnik Pengelolaan Data
Dalam pengelolaan data
penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:1.
Editing, yaitu
memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2.
Skorsing, yaitu
memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
|
Skor
|
Positif
|
Negatif
|
Sangat Setuju
|
4
|
1
|
Setuju
|
3
|
2
|
Tidak Setuju
|
2
|
3
|
Sangat Tidak Setuju
|
1
|
4
|
3.
Tabulating,
yaitu menstabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam tabel-tabel
yang telah disediakan.
4.
Klasifikasi
adalah mengadakan penggolongan dalam bentuk pola-pola kedudukan , kualitas
untuk dapat menyimpulkan suatu gerak hubungan antaranfenomena yang satu dengan
yang lain.
5.
Interpretasi
adalah meninjau data dan bahan-bahan dalam konteks yang lebih luas dan
memberikan penafsiran terhadap gejala-gejala tersembunyi dibelakang data yang
tertulis, serta dihubungkan dengan teori-teori dan ketentuan pelaksanaan yang
sudah ada.
Kemudian dari fakta-fakta yang harus konkrit ditarik generalisasi yang
mempunyai sifat umum dengan demikian dapat disi mpulkan bahwaanalisi induktif
ini adalah cara penganalisisan secara umum.
E.
Teknik Analisis data
1.
Untuk menganalisa data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis
menggunakan rumus presentase sebagai berikut: Keterangan:P
= PresentaseF
= Frekuensi jawaban RespondenN
= Jumlah Responden2. Teknik
analisis korelasi adalah teknik statistik mengenai hubungan antara dua
variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah rumus
“product Moment”Rxy
= Keterangan: R xy : Angka Indeks Korelasi “R” Produck
MomentN : Number of cases∑ XY : jumlah hasil
perkalian antara skor x dan y∑ X : jumlah
keseluruhan skor x∑ Y : jumlah
keseluruhan skor y
S. Nasution, Didaktik Azaz-azaz Mengajar, (Bandung. Jemmars, 1998, hal 58
Usman
effendi dan juhaya s praja,
pengantar Psikologi, (Bandung:
Angkasa,1993), hal 122
Sugiono, metode penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta 2003), hal 328
M. Alisuf
Sabri,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995) Muhibin Syah, Psikologi
Pendidikan Dengan Pandekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001) Depdikbud, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991) Moersaleh dan moersanef, Pedoman Membuat Skripsi,(Jakarta: Haji
Mas Agung, 1994),hal 1