Selasa, 19 Maret 2013

belajar buat skripsi


BAB 1PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Masalah
Setiap orang tua mensekolahkan anaknya menginginkan anaknya berprestasi yang baik. Namun  untuk mencapai hal itu bukanlah suatu hal yang mudah. Karena keberhasilan belajar sangat di pengaruhi oleh banyak faktor antara lain :Faktor internal, ialah factor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri , seperti kesehatan, mental, tingkat kecerdasan, minat dan sebagainya. Faktor eksternal ialah, factor yang dating dari luar diri anak itu sendiri, seperti motivasi, kebersihan rumah, udara, lingkungan, keluarga, masyarakat, teman, guru, media, sarana, dan prasarana belajar.Disamping itu, belajar juga di mainkan peran penting dalam keberhasilan proseskegiatan pembelajaran. Dalam perspektif islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan drajat kehidupan mereka. Seperti halnya yang di jabarkan dalam Al Qur’an Surah Al Mujadalah Ayat 11  Artinya: “niscaya allah akan meningkatkan orang-orang yang beriman di antaranya orang-orang yang berilmu pengetahuan beberpa drajat”Pendidikan bagi umat manusia di muka bumi ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia akan berkembang, bahagia dan sejahtera menurut konsep dan pandangan hidup islam.Sudah di sadari baik oleh guru, siswa, maupun orang tua bahwa dalam belajar di sekolah, intelegensi (kemampuan intelektual) memerankan peranan yang penting, khususnya berpengaruh kuat terhadap tinggi rendahnya pengaruh belajar siswa. Ini bermakna semakin tinggi kemampuan intelgensi seorang siswa, maka semakin besar peluangnya untuk berprestasi. Sebaliknya makin rendah kemapuan intelegensi seorang siswa, maka akan semakin sempit dan kecil peluang nya untuk dapat meraih prestasi. Meskipun perenan intelegensi sangat besar pengaruhnya dalam meraih prestasi dan cita-cita, namun yang perlu di ingat bahwa factor-faktor lain di antara factor-faktor tersebut adalah “Minat”.Dalam hal ini minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan sja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi uga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Hal itu sejalan dengan yang di katakana oleh S. Harunasution bahwa: “pelajaran akan berjalan lancer apabila ada minat. Anak-anak malas, tidak belajar, gagal karena tidak ada minat”[1]Dalam kegiatan belajar, minat mempunyai peranan yang sangat penting.bila seseorang siswa tidak mempunyai minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang di pelajari maka sulit untuk di harapkan siswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan minat dan perhatian besar terhadap objek yang di pelajarinya, maka hasil yang di peroleh akan menjadi lebih baik. Seperti yang di ungkapkan oleh Usman Efendi dan S Praja bahwa “belajar dengan minat akan lebih dari pada belajar tanpa minat”.[2]Dari keterangan di atas, dapat di jelaskan bahwa siswa yang memiliki minat dalam belajar akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus menerus. Siswa yang memiliki minat maka ia akan terus tekun ketika belajar sedangkan siswa yang tidak memiliki minat walaupun ia mau untuk belajar  akan tetapi  ia tidak terus untuk tekun dalam belajar.Begitu pula dalam proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Tinggi rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajarai Pendidikan Agama Islam tentunya akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar yang di perolehnya.Sehubungan dengan masalah tersebut dalam kesempatan ini penulis bermaksud menyajikan dalam skripsi dengan judul:“HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN AJARAN 2012/2013” B.     Identifikasi  Masalah
Kajian tentang minat belajar dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terkait dengan aspek atau variable yang akan di teliti sebagai berikut:1.      Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI
2.      Peran guru dalam membangkitkan minat belajar pada mata pelajaran PAI
3.      Langkah-langkah strategis membangkitkan minat belajar dalam mata pelajaran PAI
4.      Aspek-aspek kompetensi yang perlu di capai dalam pembelajaran  PAI
5.      Macam-macam penilaian terhadap prestasi belajar mata pelajaran PAI
 C.    Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah  dalam skripsi ini, melihat luasnya ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam skripsi  ini, membutuhkan spesifikasi kajian hal-hal yang dilakukan agar pembahas lebih terfokus, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:1.      Minat belajar yang di maksud adalah arahan perhatian, perasaan senang, perasaan tertarik, untuk mempelajari PAI timbul karena dorongan rasa ingin tahu akan apa yang terkandung dalam mata pelajaran tersebut.
2.      Prestasi belajar yang di maksud adalah prestasi belajar pendidikan agama islam siswa SMPN 1 Kotabumi Lampung Utara kelas VIII Semester  I, yang di buktikan nilai lapor.
  D.    Rumusan  Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka penlis merumuskan permasalahan sebagai berikut: apakah terdapat hubungan sexara signifikan antara minat belajar Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar siswa SMPN 1 Kotabumi Lampung Utara? E.     Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu anggapan yang bersifat sementara dan masih perlu di buktikan kebenaranya dalam hubunganya, dengan hal ini ada pendapat mengatakan bahwa : hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah[3].

Karena sifatnya masih sementara , maka perlu di buktikanya kebenaranya melaui data empiris yang terkumpul, kemudian pendapat lain juga mengatakan bahwa hipotesis dapat  juga di pandang sebagai konklusi. Suatu konklusi yang sifatnya sangat sementara.Dari pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa yang di maksud dengam hipotesis adalah anggapan yang bersifat sementara yang masih perlu dibuktikan melalui penelitian.Untuk memudahkan jalan bagi penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis yang nantinya akan  diujui kebenaraya. Hipotesa tersebut adalah sebagai berikut:HO: tidak ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar siswa kelas VIII dlam bidang study PAI.HA: ada hubungan antara minat dengan prestasi belajar siswa kelas VIII dlam bidang study PAI. F.     Tujuan penelitian dan manfaat penelitian
1.      Tujuan penelitian
Pada setiap penelitian karya ilmiah temtumya telah memprediksikan sasaran dan tujuan yang ingin di capai. Tujuan penelitian merupakan sebuah target agar data-data itu dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi barometer dari penyusunan karya-karya ilmiah selanjutnya.
Dari perumusan masalah di atas , maka tujuan yang hendak di capai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMPN 1 Kotabumi Lampung Utara.2.      Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap ada manfaat yang dapat di ambil oleh pihak terkait seperti penulis sendiri, orang tua dan bagi para pendidik dlam hal ini khususnya Guru. Dari hasil penelitian nntinya akan diketahui. Apakah hubungan antara minat  dan prestasi belajar, maka bagi penulis sebagai calon guru dan guru harus berusaha menumbuh kembangkan minat yang ada pada siswa. Sedangkan bagi orang tua hendaknya mengetahui dan mengarahkan minat anaknya, dan bagi sekolah sendiri  melengkapi sarana dan prasarana yang ada, karena hal ini dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar.
 BAB IILANDASAN TEORIA.    Minat Belajar Siswa
1.      Pengertian Minat
Untuk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar-mengajar seluruh faktor-faktor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat diperhatikan. Mulai dari prilaku guru dalam mengajar sampai prilaku siswa dalam belajar.Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa tersebut terhadap mata palajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang merupakan salah satu tanda-tanda minat. Lebih lanjut terdapat beberapa pengertbian minat sebagai berikut.Menurut M. Alisuft Sabri “minat adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitanya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena adanya sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat pada sesuatu berarti ia sikapnya senang terhadap sesuatu”.[4]Menurut Muhibin Syah Minat adalah “kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.[5]Dari beberapa pendapat di atas dapat di amabil sebuah kesimpulan bahwa minat akan timbul apbila mendapat rangsangan dari luar. Dan kecendrungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya.Minat sangat erat hubunganya dengan kebutuhan, minat yang timbul dan kebutuhan anak merupakan pendorong bagi anak-anak untuk belajar.Dari penjelasan ini, apabila seorang guru ingin berhasil dalam kegiaan belajar mengajarnya maka seoarng guru tersebut harus dapat memberikan rangsangan yang mampu memancing minat siswa untuk lebih tekun dan mengikuti proses belajar mengajar dengan senang.2.       Aspek-aspek minat belajar
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwasanya minat dapat diartikan sebagai suatu ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian mendorong individu tersebut. Minat yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar dikembangkan melalui proses menilai yang kemudian menghasilkan suatu hasil penilaian terhadap suatu individu. Hurlock mengatakan “ minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar” lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki tiga aspek yaitu:a.       Aspek kognitif
Aspek yang berdasarkan konsep yang di kembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif yang didasarkan atas pengetahuan dan apa yang dipelajari dari lingkungan.b.      Aspek afektif
Sebuah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam memotivasi tindakan seseorang.c.       Aspek psikomotorik
Psikomotorik dalam suatu pendidikan merupakan aspek yang berhubungan dengan tindakan atau prilaku yang ditampilkan anak didik setelah menerima materi tertentu, artinya mereka bertindak atau berprilaku berdasarkan pengetahuan dan perasaan, berdasarkan pengembangan sendiri dari yang disampaikan pendidik.Berdasarkan urarian tersebut, maka minat mata pelajaran PAI yang dimiliki seseorang bukanlah bawaan sejak lahir, akan tetapi melalui proses pembelajaran secara kognitif, afektif yang menghasilkan sikap positif dan dapat menimbulkan minat.3.      Indikator minat belajar
Secara bahasa indicator adalah alat pemantau sesuatu yang dapat memberikan keterangan.[6] Bila dikaitkan dengan minat siswa dalam belajar, maka indicator adalah sebagai alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk kearah minat.

4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa  Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa).
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya, pengaruh dari masing-masing faktor tersebut minat belajar IPA-Biologi siswa dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Faktor Kurikulum
Arah pengembangan pengajaran mata pelajaran IPA-Biologi pada masa mendatang tidak dapat terlepas dari tujuan dan fungsi kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu kurikulum 1994. Pada Kurikulum 1994 terdapat beberapa fungsi pelajaran IPA-Biologi khususnya di tingkat Sekolah Dasar, adalah :
1.      Membantu siswa memahami konsep-konsep IPA-Biologi.
2.      Membantu mengembangkan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
3.      Membantu menggunakan dan mengembangkan keterampilan proses dalam mempelajari konsep-konsep IPA-Biologi.
4.      Membantu siswa dalam menerapkan konsep-konsep IPA-Biologi yang dibantu ilmu dasar lainnya dan dikembangkan dalam teknologi.
5.      Membantu siswa memahami keteraturan kehidupan makhluk hidup sehingga menimbulkan rasa kagum dan cinta kepada Allah Yang Maha Kuasa.
6.      Membantu persiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
7.      Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Siswa adalah sekelompok manusia yang akan diajar, dibimbing, dan dibina menuju pencapaian tujuan belajar yang ditentukan. Siswa juga mempunyai peranan dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, yaitu terjadinya saling tukar informasi dan pengalaman mengarah kepada interaksi proses belajar mengajar yang optimal (Ali, 1993).
Proses belajar mengajar menurut konsep ini, siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar yang memilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan agar memperoleh prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini, fungsi guru dalam proses belajar mengajar seperti diungkapkan oleh Sardiman (1992) adalah :
1.      Mencari perangsang atau motivasi agar siswa mau melakukan satu tujuan tertentu.
2.      Mengarahkan seluruh kegiatan belajar kepada suatu tujuan tertentu
3.      Memberi dorongan agar siswa mau melakukan seluruh kegiatan yang mampu dilakukan untuk mencapai tujuan.
c.       Faktor Metode Mengajar
Mengajar atau mentransfer ilmu dari guru kepada siswa memerlukan suatu teknik atau metode tertentu. Metode tersebut dengan istilah metode mengajar. Dalam dunia pendidikan telah dikenal berbagai metode mengajar yang dapat digunakan .
Di sekolah atau lembaga pendidikan tertentu terdapat banyak mata pelajaran dan tiap mata pelajaran  mempunyai tujuan-tujuan tersendiri. Untuk mencari tujuan tersebut setiap guru harus memilih metode mengajar yang manakah yang paling tepat untuk mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan diajarkannya. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua pokok bahasan cocok untuk diterapkan satu mata pelajaran atau pokok bahasan. Oleh karena itu, guru yang mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa (Roestiyah, 1993).
d.      Faktor Guru
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi seorang guru yang profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan dan mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.
Guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru dalam meningkatkan mutu dan kualitas anak didik perlu diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang diembannya. Dalam pendidikan itu, guru mempunyai tiga tugas pokok yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1)      Tugas professional
Tugas  profesional  ialah  tugas  yang  berhubungan dengan profesinya. Tugas profesional ini meliputi tugas mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan.
2)      Tugas manusiawi
Tugas manusiawi adalah tugas sebagai manusia. Dalam hal ini baik guru mata pelajaran IPA-Biologi maupun guru mata pelajaran lainnya bertugas mewujudkan dirinya untuk merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Guru di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpatik sehingga ia menjadi idola siswa. Di samping itu transformasi diri terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat perlu dibiasakan, sehingga setiap lapisan masyarakat dapat mengerti bila menghadapi guru.
3)      Tugas kemasyarakatan 
Tugas kemasyarakatan ialah guru sebagai anggota masyarakat dan warga negara seharusnya berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak kemampuan. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor penentu yang tidak mungkin dapat digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu terlebih-lebih pada masa kini.
Di samping ketiga tugas pokok tersebut diatas, menurut Muhtar (1992), guru juga berperan sebagai :
Kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa tidak mungkin dapat berkembang dengan baik apabila tidak mendapat rangsangan dari lingkungannya. Dalam suasana sekolah, guru diharapkan dengan siswa secara individual telah mempunyai kemampuan dan potensi itu. Dengan kata lain mempunyai peranan sebagai fasilitator dalam mengantarkan siswa ke arah hasil pendidikan yang tinggi mutunya.
b)        Agen pembaharuan
Kehidupan manusia merupakan serangkaian perubahan-perubahan yang nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi ini mengalami kepesatan yang melangit. Dalam hal ini, guru dituntut untuk tanggap terhadap perubahan dan dituntut untuk bertugas sebagai agen pembaharuan dan mampu menularkan kreatifitas dan kesiapan mental siswa.
c)    Pengelola kegiatan proses belajar mengajar
Guru dalam hal ini bertugas mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dalam menyajikan materi pelajarannya. Guru berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar mengajar.
d) Pengganti orang tua di sekolah
Guru dalam hal ini harus dapat menggantikan orang tua siswa apabila siswa sedang berada di sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengganti orang tua, guru-guru harus mampu menghayati hubungan kasih sayang seorang bapak atau seorang ibu terhadap anaknya. Oleh karena itu, guru mampu mengenal suasana siswa di rumah atau dalam keluarganya.
e. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat menunjang keberhasilan pengajaran misalnya fasilitas gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, alat peraga dan lain-lain.
B.     Hakekat Prestasi Belajar
1.      Pengertian belajar
Menurut kamus bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Berikut menurut beberapa pendapat ahli tentang pengertian belajar:
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu  itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif). Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
Pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang untuk mendukung proses belajar yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2.      Pengertian prestasi belajar
Prestasi bisa juga disebut hasil yang telah diraih, jadi prestasi belajar juga merupakan hasil belajar. Menurut Anni (2005:4) prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka peubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pendapat senada tentang hasil belajar seperti dikemukakan oleh Hamalik (2005), hasil belajar akan tampak perubahan aspek dan tingkah laku manusia, aspek-aspek tersebut yakni pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. Dari pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dari stimulan pada lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan melalui pembelajaran. Bentuk konkrit prestasi belajar tersebut dapat dilihat dari hasil yang berupa nilai akademik.


3.      Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa  Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa).
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana.



BAB III
A.    Jenis penelitian
Penelitian yang  penulis gunakan adalah metode deskriptif kuantitatif ysitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, untuk ,memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa penelitian:
1.      Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara ,mengumpulkan, membaca, dan menganalisa buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas  di dalam skripsi ini.
2.      Lapangan (field research) yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan.
B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi yang dimaksud dengan populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dlam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kotabumi Lampung utara yang berjumlah 378 siswa.                                                                                                        
2.      Sampel  adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian ini. Lebih jauh dikatakan bahwa populasi adalah pemilihan wakil dari seluruh obyek penelitian. Oleh sebab itu penulis hendak menggunakan teknik purposive sampling. Yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
C.    Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.      Obsarvasi
yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke obyek penelitian dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki, teknik ini dilakukan dengan tujuan memperoleh data tentang kondisi obyektif sebagai berikut:
a.       Siswa (sebagai obyek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa
b.      Guru (sebagai pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidik dan jabatan serta guru bidang study.
c.       Sarana dan prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi
d.      Struktur organisasi
2.      Wawancara
Wawancara merupaka Tanya jawab secara langsung terhadap seseorang yang kita butuhkan informasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas terpimpin, yaitu suatu proses Tanya jawab dimana dalam mengemukakan pertanyaan dilakukan seara bebas.
Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan kepala sekolah untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian dan dialog dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam unuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan islam yang dihadapi.
3.      Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah merupakan sekumpulan data yang tertulis seperti yang dikatakan oleh suharsini arikunto, “dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data berupa:
a.       Sejarah singkat berdirinya SMP N 1 Kotabumi Lampung Utara
b.      Jumlah guru atrau tenaga pengajar
c.       Jumlah siswa
d.      Sarana dan prasarana
e.       Data nilai raport semester 1 tahun pelajaran 2012-2013
4.      Angket
Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah siswa-siswa kelas VIII semester 2 yang berjumlah 42 serponden mengenai masalah yang diteliti. Dengan teknik tersebut, penulis menyiapkan pertanyaan sejumlah 20 item pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada 42 siswa yang menjadi responden guna memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket yang akan disebarkan untuk variabel minat dalah sebagai berikut.
TABEL 01
KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL MINAT
No
Variabel
Dimensi
Indikator
No Item
Jumlah Item
1.
Minat belajar pendidikan agama islam
·         Perasaan senang









·         Perhatian dalam belajar







·         Ketertarikan pada materi dan guru

















·         Kesadaran akan adanya manfaat pelajaran PAI
·         Menerima pelajaran dengan senang
·         Terus menerus belajar
·         Tidak terpaksa dengan belajar
·         Tidak merasa bosan


·         Memberikan perhatian lebih
·         Mau berkonsentrasi
·         Mengikuti penjelasan guru
·         Mengerjakan tugas dari guru
·         Isi pelajaran menantang untuk dipelajari
·         Pelajaran berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang
·         Pelajaran berisi sesuai dengan kebutuhan siswa
·         Materi pelajaran pendidikan agama islam kurang menarik
·         Penjelasan guru mudah dipahami


·         Bisa mengambil pelajaran pendidikan agma islam pristiwa masa lalu
·         Tahu akan adanya contoh-contoh keteladanan pembelajaran PAI
·         Membuang-buang waktu
1


2

3,4

5



6

7

8

9,10,11, 12
13



14



15


16,17,
18

19,20, 21



22,23





24





25
1


1

2

1



1

1

1

4

1



1



1


3


3




2





1





1

2.
Prestasi belajar siswa
·         Nilai raport
·         Dokumentasi data nilai raport kelas VIII semester II
 tahun 2012-2013
1
1

D.    Tehnik Pengelolaan Data
      Dalam pengelolaan data penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1.      Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2.      Skorsing, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Skor
Positif
Negatif
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4

3.      Tabulating, yaitu menstabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam tabel-tabel yang telah disediakan.
4.      Klasifikasi adalah mengadakan penggolongan dalam bentuk pola-pola kedudukan , kualitas untuk dapat menyimpulkan suatu gerak hubungan antaranfenomena yang satu dengan yang lain.
5.      Interpretasi adalah meninjau data dan bahan-bahan dalam konteks yang lebih luas dan memberikan penafsiran terhadap gejala-gejala tersembunyi dibelakang data yang tertulis, serta dihubungkan dengan teori-teori dan ketentuan pelaksanaan yang sudah ada.[7] Kemudian dari fakta-fakta yang harus konkrit ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum dengan demikian dapat disi mpulkan bahwaanalisi induktif ini adalah cara penganalisisan secara umum.
E.     Teknik Analisis data
1.     
                        F
     P =                            x 100
N
Untuk menganalisa data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis menggunakan rumus presentase sebagai berikut:
 



                Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi jawaban Responden
N = Jumlah Responden
2.      Teknik analisis korelasi adalah teknik statistik mengenai hubungan antara dua variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah rumus “product Moment”
Rxy =
Keterangan:
R xy          : Angka Indeks Korelasi “R” Produck Moment
N               : Number of cases
XY          : jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
X            : jumlah keseluruhan skor x
Y            : jumlah keseluruhan skor y


[1] S. Nasution, Didaktik Azaz-azaz Mengajar, (Bandung. Jemmars, 1998, hal 58

[2]Usman effendi dan juhaya s praja, pengantar Psikologi, (Bandung: Angkasa,1993), hal 122
[3] Sugiono, metode penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta 2003), hal 328
[4] M. Alisuf Sabri,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995)
[5] Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pandekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001)
[6] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991)
[7] Moersaleh dan moersanef, Pedoman Membuat Skripsi,(Jakarta: Haji Mas Agung, 1994),hal 1
 4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa  Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa).Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya, pengaruh dari masing-masing faktor tersebut minat belajar IPA-Biologi siswa dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Faktor Kurikulum
Arah pengembangan pengajaran mata pelajaran IPA-Biologi pada masa mendatang tidak dapat terlepas dari tujuan dan fungsi kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu kurikulum 1994. Pada Kurikulum 1994 terdapat beberapa fungsi pelajaran IPA-Biologi khususnya di tingkat Sekolah Dasar, adalah :1.      Membantu siswa memahami konsep-konsep IPA-Biologi.
2.      Membantu mengembangkan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
3.      Membantu menggunakan dan mengembangkan keterampilan proses dalam mempelajari konsep-konsep IPA-Biologi.
4.      Membantu siswa dalam menerapkan konsep-konsep IPA-Biologi yang dibantu ilmu dasar lainnya dan dikembangkan dalam teknologi.
5.      Membantu siswa memahami keteraturan kehidupan makhluk hidup sehingga menimbulkan rasa kagum dan cinta kepada Allah Yang Maha Kuasa.
6.      Membantu persiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
7.      Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
b.      Faktor dari dalam Diri SiswaSiswa adalah sekelompok manusia yang akan diajar, dibimbing, dan dibina menuju pencapaian tujuan belajar yang ditentukan. Siswa juga mempunyai peranan dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, yaitu terjadinya saling tukar informasi dan pengalaman mengarah kepada interaksi proses belajar mengajar yang optimal (Ali, 1993).Proses belajar mengajar menurut konsep ini, siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar yang memilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan agar memperoleh prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini, fungsi guru dalam proses belajar mengajar seperti diungkapkan oleh Sardiman (1992) adalah :1.      Mencari perangsang atau motivasi agar siswa mau melakukan satu tujuan tertentu.
2.      Mengarahkan seluruh kegiatan belajar kepada suatu tujuan tertentu
3.      Memberi dorongan agar siswa mau melakukan seluruh kegiatan yang mampu dilakukan untuk mencapai tujuan.
c.       Faktor Metode Mengajar
Mengajar atau mentransfer ilmu dari guru kepada siswa memerlukan suatu teknik atau metode tertentu. Metode tersebut dengan istilah metode mengajar. Dalam dunia pendidikan telah dikenal berbagai metode mengajar yang dapat digunakan .Di sekolah atau lembaga pendidikan tertentu terdapat banyak mata pelajaran dan tiap mata pelajaran  mempunyai tujuan-tujuan tersendiri. Untuk mencari tujuan tersebut setiap guru harus memilih metode mengajar yang manakah yang paling tepat untuk mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan diajarkannya. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua pokok bahasan cocok untuk diterapkan satu mata pelajaran atau pokok bahasan. Oleh karena itu, guru yang mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa (Roestiyah, 1993).d.      Faktor Guru
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi seorang guru yang profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan dan mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.Guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru dalam meningkatkan mutu dan kualitas anak didik perlu diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang diembannya. Dalam pendidikan itu, guru mempunyai tiga tugas pokok yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:1)      Tugas professional
Tugas  profesional  ialah  tugas  yang  berhubungan dengan profesinya. Tugas profesional ini meliputi tugas mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan.2)      Tugas manusiawi
Tugas manusiawi adalah tugas sebagai manusia. Dalam hal ini baik guru mata pelajaran IPA-Biologi maupun guru mata pelajaran lainnya bertugas mewujudkan dirinya untuk merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Guru di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpatik sehingga ia menjadi idola siswa. Di samping itu transformasi diri terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat perlu dibiasakan, sehingga setiap lapisan masyarakat dapat mengerti bila menghadapi guru.3)      Tugas kemasyarakatan
Tugas kemasyarakatan ialah guru sebagai anggota masyarakat dan warga negara seharusnya berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak kemampuan. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor penentu yang tidak mungkin dapat digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu terlebih-lebih pada masa kini.Di samping ketiga tugas pokok tersebut diatas, menurut Muhtar (1992), guru juga berperan sebagai :a)        Fasilitator perkembangan siswaKemampuan dan potensi yang dimiliki siswa tidak mungkin dapat berkembang dengan baik apabila tidak mendapat rangsangan dari lingkungannya. Dalam suasana sekolah, guru diharapkan dengan siswa secara individual telah mempunyai kemampuan dan potensi itu. Dengan kata lain mempunyai peranan sebagai fasilitator dalam mengantarkan siswa ke arah hasil pendidikan yang tinggi mutunya.b)        Agen pembaharuan
Kehidupan manusia merupakan serangkaian perubahan-perubahan yang nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi ini mengalami kepesatan yang melangit. Dalam hal ini, guru dituntut untuk tanggap terhadap perubahan dan dituntut untuk bertugas sebagai agen pembaharuan dan mampu menularkan kreatifitas dan kesiapan mental siswa.c)    Pengelola kegiatan proses belajar mengajarGuru dalam hal ini bertugas mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dalam menyajikan materi pelajarannya. Guru berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar mengajar.
d) Pengganti orang tua di sekolahGuru dalam hal ini harus dapat menggantikan orang tua siswa apabila siswa sedang berada di sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengganti orang tua, guru-guru harus mampu menghayati hubungan kasih sayang seorang bapak atau seorang ibu terhadap anaknya. Oleh karena itu, guru mampu mengenal suasana siswa di rumah atau dalam keluarganya.e. Faktor Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana sangat menunjang keberhasilan pengajaran misalnya fasilitas gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, alat peraga dan lain-lain.B.     Hakekat Prestasi Belajar
1.      Pengertian belajar
Menurut kamus bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Berikut menurut beberapa pendapat ahli tentang pengertian belajar:Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu  itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif). Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.Pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang untuk mendukung proses belajar yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2.      Pengertian prestasi belajar
Prestasi bisa juga disebut hasil yang telah diraih, jadi prestasi belajar juga merupakan hasil belajar. Menurut Anni (2005:4) prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka peubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pendapat senada tentang hasil belajar seperti dikemukakan oleh Hamalik (2005), hasil belajar akan tampak perubahan aspek dan tingkah laku manusia, aspek-aspek tersebut yakni pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. Dari pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dari stimulan pada lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan melalui pembelajaran. Bentuk konkrit prestasi belajar tersebut dapat dilihat dari hasil yang berupa nilai akademik.

3.      Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa  Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa).
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana.



BAB III
A.    Jenis penelitian
Penelitian yang  penulis gunakan adalah metode deskriptif kuantitatif ysitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, untuk ,memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa penelitian:
1.      Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara ,mengumpulkan, membaca, dan menganalisa buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas  di dalam skripsi ini.
2.      Lapangan (field research) yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan.
B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi yang dimaksud dengan populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dlam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kotabumi Lampung utara yang berjumlah 378 siswa.                                                                                                        
2.      Sampel  adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian ini. Lebih jauh dikatakan bahwa populasi adalah pemilihan wakil dari seluruh obyek penelitian. Oleh sebab itu penulis hendak menggunakan teknik purposive sampling. Yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
C.    Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.      Obsarvasi
yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke obyek penelitian dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki, teknik ini dilakukan dengan tujuan memperoleh data tentang kondisi obyektif sebagai berikut:
a.       Siswa (sebagai obyek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa
b.      Guru (sebagai pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidik dan jabatan serta guru bidang study.
c.       Sarana dan prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi
d.      Struktur organisasi
2.      Wawancara
Wawancara merupaka Tanya jawab secara langsung terhadap seseorang yang kita butuhkan informasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas terpimpin, yaitu suatu proses Tanya jawab dimana dalam mengemukakan pertanyaan dilakukan seara bebas.
Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan kepala sekolah untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian dan dialog dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam unuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan islam yang dihadapi.
3.      Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah merupakan sekumpulan data yang tertulis seperti yang dikatakan oleh suharsini arikunto, “dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data berupa:
a.       Sejarah singkat berdirinya SMP N 1 Kotabumi Lampung Utara
b.      Jumlah guru atrau tenaga pengajar
c.       Jumlah siswa
d.      Sarana dan prasarana
e.       Data nilai raport semester 1 tahun pelajaran 2012-2013
4.      Angket
Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah siswa-siswa kelas VIII semester 2 yang berjumlah 42 serponden mengenai masalah yang diteliti. Dengan teknik tersebut, penulis menyiapkan pertanyaan sejumlah 20 item pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada 42 siswa yang menjadi responden guna memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket yang akan disebarkan untuk variabel minat dalah sebagai berikut.
TABEL 01
KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL MINAT
No
Variabel
Dimensi
Indikator
No Item
Jumlah Item
1.
Minat belajar pendidikan agama islam
·         Perasaan senang









·         Perhatian dalam belajar







·         Ketertarikan pada materi dan guru

















·         Kesadaran akan adanya manfaat pelajaran PAI
·         Menerima pelajaran dengan senang
·         Terus menerus belajar
·         Tidak terpaksa dengan belajar
·         Tidak merasa bosan


·         Memberikan perhatian lebih
·         Mau berkonsentrasi
·         Mengikuti penjelasan guru
·         Mengerjakan tugas dari guru
·         Isi pelajaran menantang untuk dipelajari
·         Pelajaran berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang
·         Pelajaran berisi sesuai dengan kebutuhan siswa
·         Materi pelajaran pendidikan agama islam kurang menarik
·         Penjelasan guru mudah dipahami


·         Bisa mengambil pelajaran pendidikan agma islam pristiwa masa lalu
·         Tahu akan adanya contoh-contoh keteladanan pembelajaran PAI
·         Membuang-buang waktu
1


2

3,4

5



6

7

8

9,10,11, 12
13



14



15


16,17,
18

19,20, 21



22,23





24





25
1


1

2

1



1

1

1

4

1



1



1


3


3




2





1





1

2.
Prestasi belajar siswa
·         Nilai raport
·         Dokumentasi data nilai raport kelas VIII semester II
 tahun 2012-2013
1
1

D.    Tehnik Pengelolaan Data
      Dalam pengelolaan data penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1.      Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2.      Skorsing, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Skor
Positif
Negatif
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4

3.      Tabulating, yaitu menstabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam tabel-tabel yang telah disediakan.
4.      Klasifikasi adalah mengadakan penggolongan dalam bentuk pola-pola kedudukan , kualitas untuk dapat menyimpulkan suatu gerak hubungan antaranfenomena yang satu dengan yang lain.
5.      Interpretasi adalah meninjau data dan bahan-bahan dalam konteks yang lebih luas dan memberikan penafsiran terhadap gejala-gejala tersembunyi dibelakang data yang tertulis, serta dihubungkan dengan teori-teori dan ketentuan pelaksanaan yang sudah ada.[7] Kemudian dari fakta-fakta yang harus konkrit ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum dengan demikian dapat disi mpulkan bahwaanalisi induktif ini adalah cara penganalisisan secara umum.
E.     Teknik Analisis data
1.     
                        F
     P =                            x 100
N
Untuk menganalisa data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis menggunakan rumus presentase sebagai berikut:
 



                Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi jawaban Responden
N = Jumlah Responden
2.      Teknik analisis korelasi adalah teknik statistik mengenai hubungan antara dua variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah rumus “product Moment”
Rxy =
Keterangan:
R xy          : Angka Indeks Korelasi “R” Produck Moment
N               : Number of cases
XY          : jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
X            : jumlah keseluruhan skor x
Y            : jumlah keseluruhan skor y


[1] S. Nasution, Didaktik Azaz-azaz Mengajar, (Bandung. Jemmars, 1998, hal 58

[2]Usman effendi dan juhaya s praja, pengantar Psikologi, (Bandung: Angkasa,1993), hal 122
[3] Sugiono, metode penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta 2003), hal 328
[4] M. Alisuf Sabri,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995)
[5] Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pandekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001)
[6] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991)
[7] Moersaleh dan moersanef, Pedoman Membuat Skripsi,(Jakarta: Haji Mas Agung, 1994),hal 1
 3.      Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa  Menurut Abdullah (1989), ada beberapa yang mempengaruhi minat sesorang terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran IPA-biologi. Secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa).Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa - Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran IPA-Biologi, yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana. 

BAB III
A.    Jenis penelitian
Penelitian yang  penulis gunakan adalah metode deskriptif kuantitatif ysitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, untuk ,memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa penelitian:
1.      Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara ,mengumpulkan, membaca, dan menganalisa buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas  di dalam skripsi ini.
2.      Lapangan (field research) yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan.
B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi yang dimaksud dengan populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dlam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kotabumi Lampung utara yang berjumlah 378 siswa.                                                                                                        
2.      Sampel  adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian ini. Lebih jauh dikatakan bahwa populasi adalah pemilihan wakil dari seluruh obyek penelitian. Oleh sebab itu penulis hendak menggunakan teknik purposive sampling. Yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
C.    Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.      Obsarvasi
yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke obyek penelitian dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki, teknik ini dilakukan dengan tujuan memperoleh data tentang kondisi obyektif sebagai berikut:
a.       Siswa (sebagai obyek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa
b.      Guru (sebagai pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidik dan jabatan serta guru bidang study.
c.       Sarana dan prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi
d.      Struktur organisasi
2.      Wawancara
Wawancara merupaka Tanya jawab secara langsung terhadap seseorang yang kita butuhkan informasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas terpimpin, yaitu suatu proses Tanya jawab dimana dalam mengemukakan pertanyaan dilakukan seara bebas.
Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan kepala sekolah untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian dan dialog dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam unuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan islam yang dihadapi.
3.      Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah merupakan sekumpulan data yang tertulis seperti yang dikatakan oleh suharsini arikunto, “dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data berupa:
a.       Sejarah singkat berdirinya SMP N 1 Kotabumi Lampung Utara
b.      Jumlah guru atrau tenaga pengajar
c.       Jumlah siswa
d.      Sarana dan prasarana
e.       Data nilai raport semester 1 tahun pelajaran 2012-2013
4.      Angket
Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah siswa-siswa kelas VIII semester 2 yang berjumlah 42 serponden mengenai masalah yang diteliti. Dengan teknik tersebut, penulis menyiapkan pertanyaan sejumlah 20 item pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada 42 siswa yang menjadi responden guna memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket yang akan disebarkan untuk variabel minat dalah sebagai berikut.
TABEL 01
KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL MINAT
No
Variabel
Dimensi
Indikator
No Item
Jumlah Item
1.
Minat belajar pendidikan agama islam
·         Perasaan senang









·         Perhatian dalam belajar







·         Ketertarikan pada materi dan guru

















·         Kesadaran akan adanya manfaat pelajaran PAI
·         Menerima pelajaran dengan senang
·         Terus menerus belajar
·         Tidak terpaksa dengan belajar
·         Tidak merasa bosan


·         Memberikan perhatian lebih
·         Mau berkonsentrasi
·         Mengikuti penjelasan guru
·         Mengerjakan tugas dari guru
·         Isi pelajaran menantang untuk dipelajari
·         Pelajaran berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang
·         Pelajaran berisi sesuai dengan kebutuhan siswa
·         Materi pelajaran pendidikan agama islam kurang menarik
·         Penjelasan guru mudah dipahami


·         Bisa mengambil pelajaran pendidikan agma islam pristiwa masa lalu
·         Tahu akan adanya contoh-contoh keteladanan pembelajaran PAI
·         Membuang-buang waktu
1


2

3,4

5



6

7

8

9,10,11, 12
13



14



15


16,17,
18

19,20, 21



22,23





24





25
1


1

2

1



1

1

1

4

1



1



1


3


3




2





1





1

2.
Prestasi belajar siswa
·         Nilai raport
·         Dokumentasi data nilai raport kelas VIII semester II
 tahun 2012-2013
1
1

D.    Tehnik Pengelolaan Data
      Dalam pengelolaan data penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1.      Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2.      Skorsing, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Skor
Positif
Negatif
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4

3.      Tabulating, yaitu menstabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam tabel-tabel yang telah disediakan.
4.      Klasifikasi adalah mengadakan penggolongan dalam bentuk pola-pola kedudukan , kualitas untuk dapat menyimpulkan suatu gerak hubungan antaranfenomena yang satu dengan yang lain.
5.      Interpretasi adalah meninjau data dan bahan-bahan dalam konteks yang lebih luas dan memberikan penafsiran terhadap gejala-gejala tersembunyi dibelakang data yang tertulis, serta dihubungkan dengan teori-teori dan ketentuan pelaksanaan yang sudah ada.[7] Kemudian dari fakta-fakta yang harus konkrit ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum dengan demikian dapat disi mpulkan bahwaanalisi induktif ini adalah cara penganalisisan secara umum.
E.     Teknik Analisis data
1.     
                        F
     P =                            x 100
N
Untuk menganalisa data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis menggunakan rumus presentase sebagai berikut:
 



                Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi jawaban Responden
N = Jumlah Responden
2.      Teknik analisis korelasi adalah teknik statistik mengenai hubungan antara dua variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah rumus “product Moment”
Rxy =
Keterangan:
R xy          : Angka Indeks Korelasi “R” Produck Moment
N               : Number of cases
XY          : jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
X            : jumlah keseluruhan skor x
Y            : jumlah keseluruhan skor y


[1] S. Nasution, Didaktik Azaz-azaz Mengajar, (Bandung. Jemmars, 1998, hal 58

[2]Usman effendi dan juhaya s praja, pengantar Psikologi, (Bandung: Angkasa,1993), hal 122
[3] Sugiono, metode penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta 2003), hal 328
[4] M. Alisuf Sabri,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995)
[5] Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pandekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001)
[6] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991)
[7] Moersaleh dan moersanef, Pedoman Membuat Skripsi,(Jakarta: Haji Mas Agung, 1994),hal 1
 BAB IIIA.    Jenis penelitian
Penelitian yang  penulis gunakan adalah metode deskriptif kuantitatif ysitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, untuk ,memperoleh data yang obyektif maka digunakan beberapa penelitian:
1.      Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara ,mengumpulkan, membaca, dan menganalisa buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas  di dalam skripsi ini.
2.      Lapangan (field research) yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan.
B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi yang dimaksud dengan populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Dlam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Kotabumi Lampung utara yang berjumlah 378 siswa.                                                                                                       
2.      Sampel  adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian ini. Lebih jauh dikatakan bahwa populasi adalah pemilihan wakil dari seluruh obyek penelitian. Oleh sebab itu penulis hendak menggunakan teknik purposive sampling. Yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
C.    Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.      Obsarvasi
yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung ke obyek penelitian dengan sistematika fenomena-fenomena yang di selidiki, teknik ini dilakukan dengan tujuan memperoleh data tentang kondisi obyektif sebagai berikut:a.       Siswa (sebagai obyek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa
b.      Guru (sebagai pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin, pendidik dan jabatan serta guru bidang study.
c.       Sarana dan prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi
d.      Struktur organisasi
2.      WawancaraWawancara merupaka Tanya jawab secara langsung terhadap seseorang yang kita butuhkan informasinya. Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas terpimpin, yaitu suatu proses Tanya jawab dimana dalam mengemukakan pertanyaan dilakukan seara bebas.Wawancara dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan kepala sekolah untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian dan dialog dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam unuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar pendidikan islam yang dihadapi.3.      Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah merupakan sekumpulan data yang tertulis seperti yang dikatakan oleh suharsini arikunto, “dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data berupa:a.       Sejarah singkat berdirinya SMP N 1 Kotabumi Lampung Utara
b.      Jumlah guru atrau tenaga pengajar
c.       Jumlah siswa
d.      Sarana dan prasarana
e.       Data nilai raport semester 1 tahun pelajaran 2012-2013
4.      Angket
Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah siswa-siswa kelas VIII semester 2 yang berjumlah 42 serponden mengenai masalah yang diteliti. Dengan teknik tersebut, penulis menyiapkan pertanyaan sejumlah 20 item pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada 42 siswa yang menjadi responden guna memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket yang akan disebarkan untuk variabel minat dalah sebagai berikut.TABEL 01KISI-KISI INSTRUMEN VARIABEL MINAT
No
Variabel
Dimensi
Indikator
No Item
Jumlah Item
1.
Minat belajar pendidikan agama islam
·         Perasaan senang









·         Perhatian dalam belajar







·         Ketertarikan pada materi dan guru

















·         Kesadaran akan adanya manfaat pelajaran PAI
·         Menerima pelajaran dengan senang
·         Terus menerus belajar
·         Tidak terpaksa dengan belajar
·         Tidak merasa bosan


·         Memberikan perhatian lebih
·         Mau berkonsentrasi
·         Mengikuti penjelasan guru
·         Mengerjakan tugas dari guru
·         Isi pelajaran menantang untuk dipelajari
·         Pelajaran berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang
·         Pelajaran berisi sesuai dengan kebutuhan siswa
·         Materi pelajaran pendidikan agama islam kurang menarik
·         Penjelasan guru mudah dipahami


·         Bisa mengambil pelajaran pendidikan agma islam pristiwa masa lalu
·         Tahu akan adanya contoh-contoh keteladanan pembelajaran PAI
·         Membuang-buang waktu
1


2

3,4

5



6

7

8

9,10,11, 12
13



14



15


16,17,
18

19,20, 21



22,23





24





25
1


1

2

1



1

1

1

4

1



1



1


3


3




2





1





1

2.
Prestasi belajar siswa
·         Nilai raport
·         Dokumentasi data nilai raport kelas VIII semester II
 tahun 2012-2013
1
1
 D.    Tehnik Pengelolaan Data
      Dalam pengelolaan data penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:1.      Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket/kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2.      Skorsing, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Skor
Positif
Negatif
Sangat Setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat Tidak Setuju
1
4
 3.      Tabulating, yaitu menstabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan kedalam tabel-tabel yang telah disediakan.
4.      Klasifikasi adalah mengadakan penggolongan dalam bentuk pola-pola kedudukan , kualitas untuk dapat menyimpulkan suatu gerak hubungan antaranfenomena yang satu dengan yang lain.
5.      Interpretasi adalah meninjau data dan bahan-bahan dalam konteks yang lebih luas dan memberikan penafsiran terhadap gejala-gejala tersembunyi dibelakang data yang tertulis, serta dihubungkan dengan teori-teori dan ketentuan pelaksanaan yang sudah ada.[7] Kemudian dari fakta-fakta yang harus konkrit ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum dengan demikian dapat disi mpulkan bahwaanalisi induktif ini adalah cara penganalisisan secara umum.
E.     Teknik Analisis data
1.     
                        F
     P =                            x 100
N
Untuk menganalisa data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis menggunakan rumus presentase sebagai berikut:  
 
                Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi jawaban Responden
N = Jumlah Responden
2.      Teknik analisis korelasi adalah teknik statistik mengenai hubungan antara dua variabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah rumus “product Moment”
Rxy =
Keterangan:
R xy          : Angka Indeks Korelasi “R” Produck Moment
N               : Number of cases
XY          : jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
X            : jumlah keseluruhan skor x
Y            : jumlah keseluruhan skor y

[1] S. Nasution, Didaktik Azaz-azaz Mengajar, (Bandung. Jemmars, 1998, hal 58
 
[2]Usman effendi dan juhaya s praja, pengantar Psikologi, (Bandung: Angkasa,1993), hal 122
[3] Sugiono, metode penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta 2003), hal 328
[4] M. Alisuf Sabri,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995)
[5] Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pandekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001)
[6] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991)
[7] Moersaleh dan moersanef, Pedoman Membuat Skripsi,(Jakarta: Haji Mas Agung, 1994),hal 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar